Semua orang pasti pernah mendapatkannya, hari terbaik di seumur hidup mereka.
Hari ini, harinya telah tiba untukku.
Berawal dari beberapa bulan yang lalu. Setelah aku pulang dari Singapur dan setelah acara besar sekolah.
Kami mendapat tugas untuk membuat film, diberi waktu 3 bulan full, tapi ide awal memang tidak pernah selalu benar, waktu itu terlalu banyak pikiran, antara aku dhana dan ochi, ketiga otak menjadi satu, namun hasilnya terlalu rumit dan kita kehabisan waktu, sampai akhirnya aku mendapat pencerahan.
sekitar 1 minggu sebelum deadline yg ditentukan, gue mulai berpikir untuk mengubah semua rencana, sebuah film pendek yang bisa dibuat dalam kurun waktu seminggu. untungnya waktu itu diilhami, gue meingat sebuah cerpen karya temen gue sendiri (yang akhirnya menjadi peran utama dalam filmnya), mudi, yg dibuat waktu kelas 10. ceritanya tuh tentang orang yang sial-sial teruss nah akhirnya gue dapat pencerahan, gimana kalo buat filmnya yang setipe seperti itu. yang simple, tapi lucu.
tapi emang mampu buat cuma seminggu?
iya, kita mampu.
dengan cara kita memanfaati semua waktu yang ada, tanpa tergantung dengan apapun, dan tinggal melakukannya saja.
kita awalnya pesimis, karena dibanding film-film lain, cuma film kelompok kita yang bergenre comedy. dengan kamera yang asal-asalan yang gak professional banget. tapi ternyata, usaha kita terbayarkan!
saat pemutaran film, tanpa disangka ternyata banyak sekali tawa dan teriak oleh penonton, bahkan di bagian yang kami tidak rencanakan untuk menjadi lucu. rasanya aku duduk melihat mereka semua ramai bersorak-sorak, tidak bisa terungkap oleh kata-kata. ini lebih baik dibanding saat ibu membelikanku sepatu baru. lebih baik dibanding aku dapat nilai 100. ini lebih baik dari segalanya, sesuatu yang aku benar-benar kerjakan bisa meraih suasana seperti itu. saat itulah aku merasa dalam titik tertinggiku. saat itulah aku merasa, bahagia.
namun aku tersadar, ini tidak hanya sampai sini saja. ini adalah awal dari segalanya. aku bisa lebih baik dari ini. sesuatu yang lebih besar akan datang bila aku terus berusaha. ini hanyalah sebuah tepukan di pundak.
No comments:
Post a Comment