Menurutku radio itu romantis.
Romantis kenapa?
Ketika kita mendengar suatu lagu yang baru, kita tidak tahu judul lagu itu. Kita hanya bisa menikmati sebatas durasi waktu tersebut. Lalu, lagu itu akan berakhir. Dan kita akan merelakannya, lalu mendengar lagu selanjutnya, yang hanya penyiar radio dan Tuhan yang tahu. Kapan kita akan mendengar lagu itu lagi? Entahlah. Hanya bergantung pada takdir, untuk mempertemukan kita kembali. Cinta yang tulus, tanpa perlu mengikat.
Dan ketika kau mendengar lagu kesukaanmu, yang kau kira takkan pernah mungkin bisa mendengar di luar playlistmu. Rasanya akan seperti ketika kau bertemu kembali dengan kekasihmu yang nun jauh disana. Cinta yang abadi, tidak bisa ditebak.
Juga ketika kau berusaha mencari sinyal yang terbaik agar sinyal radiomu lancar. Kapan terakhir kali kamu harus memindah-mindahkan antena agar bisa nyambung dengan satelit? Dengan perjuangan, kita mendapat apa yang kita mau. Yup, kamu tau selanjutnya apa. Cinta itu, butuh perjuangan.
Namun, tidak selalu lagu yang diputar adalah lagu yang terbaik. Bahkan, tidak ada lagu yang diputar sama sekali. Melainkan, kicauan-kicauan penyiar radio yang tidak penting. Atau iklan produk yang menipu. Ya memang begitulah. Cinta juga tidak selamanya menyenangkan.
Itulah beberapa alasan mengapa aku rasa radio itu romantis. Hiduplah sepertinya mendengar radio. Tidak ada tombol start, stop, next, previous. Kita hanya perlu menjalankan perjalanan kita. Tanpa adanya pilihan lain. Karena setiap jam, menit, detik terus berjalan tanpa istirahat. Tidak ada yang menunggu ketika kita lelah. Mereka hanya akan terus maju. Kau hanya perlu menemukan waktu yang tepat untuk bertemu lagu itu. Waktu yang tepat untukmu, dan juga untuknya.
Selamat malam dunia.
Teruslah bersamaku, radio.
A.R.S.P
11:11 pm
May 3 2016
No comments:
Post a Comment